Kamis, 06 November 2008

Demokrat Khawatirkan Persaingan Clinton-Obama

WASHINGTON, SELASA - Semakin kerasnya persaingan antara Barack Obama dan Hillary Clinton membuat para pemimpin Partai Demokrat khawatir, persaingan itu justru merusak partai dalam pemilu November.

Sejumlah pemimpin Demokrat, baik secara pribadi atau di depan umum, mulai menyuarakan kekhawatiran itu. Kampanye kedua kubu yang cenderung saling menyerang itu dikhawatirkan membuat mereka semakin lemah ketika berhadapan dengan calon kuat Republik, Senator John McCain.

Ketua Partai Demokrat Howard Dean dikabarkan telah berbicara dengan ketua DPR Nancy Pelosi dan Ketua Mayoritas Senat Harry Reid pekan lalu mengenai hal ini. Kepada mereka Dean mengungkapkan kekhawatirannya soal kemungkinan yang terjadi pada proses nominasi kampanye yang berakhir Juni 2008.

Dean juga mengatakan bahwa apabila partai terbelah saat menuju konvensi pada Agustus, kondisi itu tidak bakal pulih dalam waktu singkat. Kondisi itu, menurut Dean, tidak bakal lebih baik meski perpecahan itu berhasil diatasi selama konvensi empat hari di Denver itu.

Menurut sejumlah sumber di Demokrat, Dean tidak menyebutkan rencananya mengintervensi urusan ini. Namun, sumber lain mengatakan partai itu sedang menyusun rencana untuk mencegah kekalahan. Dean, Reid dan Pelosi termasuk dalam rombongan delegasi super yang netral terhadap Obama dan Clinton.

Delegasi super lainnya, Gubernur New Mexico, Bill Richardson, sudah menentukan pilihan. "Kandidat yang punya delegasi paling banyak akan mendapatkan suara saya," kata Richardson yang tahun ini juga mencalonkan diri tetapi mengundurkan diri beberapa pekan lalu.

Senator Sheldon Whitehouse dari Rhode Island mengungkapkan kekhawatiran yang sama. "Kita tidak dapat berjalan menunju konvensi dengan terus berkelahi sementara McCain dan Republik bebas berbuat apa saja," kata Whitehouse.

"Kita lihat bagaimana jadinya Selasa, lalu berpikir bagaimana kita mendukung seorang calon," kata delegasi super yang mendukung Clinton ini.

Termasuk pemilihan pendahuluan di Ohio dan Texas Selasa (4/3) atau Rabu (5/3) waktu Indonesia, masih tersisa lebih dari 600 delegasi yang diperebutkan dalam sejumlah pemilihan pendahuluan atau kaukus di seluruh negeri. Setelah Ohio dan Texas, pertarungan akan berlanjut di kaukus Wyoming Sabtu (8/3) dan pemilihan pendahuluan di Mississippi Selasa (11/3). Pennsylvania yang menyediakan delegasi terbesar yaitu 158 orang akan digelar 22 April.

Sementara itu Clinton yang sudah tertinggal dalam perolehan delegasi tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. "Saya baru saja panas," kata Clinton, Senin (3/2).

Ia dengan keras berkampanye mulai dari Ohio, dan di situlah ia kembali mengecam Obama yang disebutnya mendua soal NAFTA (North American Free Trade Agreement). Ia melanjutkan agendanya di Texas dengan memasang iklan televisi yang mempertanyakan kesiapan Obama menjadi panglima perang.

Sementara itu, Obama menghabiskan harinya di Texas. Di situ ia berjanji akan mulai menarik pasukan dari Irak tahun depan. Ia juga menjanjikan sebuah transisi yang mulus bagi tentara aktif ke kehidupan sipil begitu mereka meninggalkan dinas kemiliteran.

Selain Ohio dan Texas, Rhode Island dan Vermont juga menggelar pemilihan pendahuluan Selasa. Di keempat negara bagian ini tersedia 370 delegasi yang akan diperebutkan.

Perolehan sementara, Obama mendapatkan 1.386 delegasi sedangkan Clinton hanya 1.276 delegasi. Dari sisi delegasi yang dipilih dalam pemilihan pendahuluan dan kaukus, Obama unggul 1.187 lawan 1.035. Namun Clinton unggul dari pengumpulan delegasi super yang terdiri dari para pejabat partai, 241 lawan 199. Obama mulai mendulang dukungan dari delegasi super dalam beberapa pekan terakhir, ketika dukungan untuk Clinton mulai melemah.(AP)
Sumber : www.kompas.com, Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network


Tidak ada komentar: